Jumat, 25 Oktober 2013

MOTIVASI DAN KETERLIBATAN

BAB IV
MOTIVASI DAN KETERLIBATAN
A.   MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya

B.    DINAMIKA PROSES MOTIVASI
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
Proses motivasi :
1.     Tujuan.
Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2.    Mengetahui kepentingan.
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata.
3.    Komunikasi efektif.
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4.    Integrasi tujuan.
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5.    Fasilitas.
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
C.    TUJUAN MOTIVASI KONSUMEN
tujuan motivasi konsumen, yaitu, meningkatkan kepuasan, mempertahankan loyalitas, efisiensi, efektivitas,  menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual dengan pembeli atau konsumen.

D.   ASAS MOTIVASI
1.      Asas Mengikutsertakan
memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi mengajukan ide/saran dalam pengambilan  keputusan.
2.    Asas Komunikasi
menginformasikan tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya & kendala yang dihadapi.
3.    Asas Pengakuan
memberikan penghargaan & pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi yang dicapainya
4.    Asas Wewenang yang Didelegasikan.
mendelegasikan sebagian wewenang  serta kebebsan
karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasn atau  manajer.
5.    Asas Perhatian Timbal Balik.
memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.

E.    KEBUTUHAN DAN TUJUAN DALAM KONTEKS PERILAKU KONSUMEN.
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Fisiologis: Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya.

2. Keamanan: Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan

3. Afiliasi dan pemilikan : Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.

4. Prestasi: Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi

5. Kekuasaaan: Keinginan untuk mendapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain

6. Ekspresi diri: Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.

7. Urutan dan pengertian: Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain.

8. Pencarian variasi: Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi

9. Atribusi sebab-akibat : Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.

F. Klasifikasi Motif

Motif  Primer  dan  Motif  Sekunder
Pengklasifikasian motif menjadi motif primer dan motif sekunder di dasarkan pada latar belakang perkembangan motif.  Suatu motif di sebut motif primer bila di latar belakangi oleh sebuah proses di dalam tubuh. Dengan kata lain, motif primer itu tergantung pada keadaan organic individu. Yang termasuk pada golongan primer adalah motif lapar, haus, seks, bernafas, istirahat. Motif sekunder adalah semua motif yang tidak berlangsung pada keadaan organisme individu. bayi yang baru saja dilahirkan tidak mempunyai motif yang sekunder karena ia belum mempunyai pengalaman apapun. Makin bertambah usia seseorang yang berarti makin bertambah pengalamanya dan makin bertambah pula hal-hal yang ia pelajari. Berarti makin banyak ia mempunyai motif sekunder.

Motif intrinsik dan Motif ekstrinsik
Motif intrinsik yaitu motif-motif yang dapat berfungsi tanpa harus dirangsang dari luar. misalnya, Orang yang gemar membaca tanpa ada ada yang mendorongnya, Ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya.

Motif ekstrinsik yaitu motif yang berfungsi karena perangsang dari luar. misalnya, seseorang melakukan sesuatu karena untuk memenangkan hadiah yang khusus ditawarkan untuk perilaku tersebut.

Motif  disadari dan motif tidak disadari
Motif disadari yaitu Motif yang menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku secara sadar. Sedangkan motif tidak disadari yaitu Motif yang menggerakkan individu untuk bertingkah berlaku di luar kesadaranya.

Motif  tunggal dan Motif  Bergabung
Berdasarkan banyaknya motif yang bekerja di belakang tingkah laku manusia, motif dapat kita bagi menjadi motif tunggal dan motif bergabung.

Motif  kegiatan-kegiatan kita bisa merupaan motif tunggal ataupun motif bergabung. Misalnya, membaca surat kabar itu mungkin mempunya motif yang umum seperti yang diuraikan diatas, mungkin pula bermotif lain, misalnya membaca artikel tertentu yang berhubungan dengan tugas mata kuliah atau pekerjaan kantor.

Motif  Mendekat  dan  Motif  Menjauh
Suatu motif disebut motif mendekat bila reaksi terhadap stimulus yang datang bersifat mendekati stimulus; sedangkan motif menjauh terjadi bila respon terhadap stimulus yang datang bersifat menghindari atau menjauhi stimulus yang datang.

Stimulus menimbulkan respon mendekat disebut stimulus positif, sedangkan yang menimbulkan respon menjauh disebut respon negatif. Respon mendekat maupun menjauh ini bisa diperoleh dengan pengalaman maupun tanpa pengalaman. dengan kata lain, yang menimbulkan reaksi mendekat itu dapat berupa motif primer maupun motif sekunder.

Motif Biogenetis, Sosiogenetis, Dan teogenetis
Motif  biogenetis yaitu motif yang berkembang pada diri seseorang dan berasal dari organismenya sebagai makhluk biologis. Contoh motif biogenetis yaitu lapar, haus, kebutuan akan kegiatan dan istirahat, mengambil nafas, seks, buang air.

Motif Sosiogenetis yaitu motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang

Motif  teogenetis yaitu Motif  yang berasal dari interaksi antara manusia dan tuhan. seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupanya sehari-hari saat ia berusaha merealisasi norma-norma agama tertentu.

Contohnya yaitu keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan YME, keinginan untuk merealisasi norma-norma agamanya menurut kitab suci dll.

G. Metode dan Kebutuhan Pemberiaan Motivasi

a. Metode Langsung ( Direct Motivation ). Metode atau cara yang digunakan perusahaan dalam pemberian motivasi terdiri atas : Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap konsumen untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Hal ini sifatnya khusus, seperti bonus, tunjangan, penghargaan terhadap pelanggan dan lain-lain.

b. Metode tidak langsung ( indirect motivation ). Metode tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah konsumen untuk melakukan pembelian. Seperti pelayanan memuaskan, kualitas barang ditingkatkan dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk motivasi yang diberikan oileh perusahaan dapat dalam bentuk insentif positif maupun insentif negatif :

1. Motivasi Positif

Didalam  motiasi  positif  produsen  tidak  saja  memberikan  dalam bentuk sejumlah uang tapi bisa juga memotivasi dengan memberikan diskon, hadiah, dan pelayanan yang optimum yang ditunjukan pada diferensiasi dan positioning yang dilakukan kepada mereka yang melakukan pembelian dan yang akan melakukan pembelian.

2. Motivasi Negatif

Di dalam motivasi negatif produsen memotivasi konsumen dengan standar pembelian maka mereka akan mendapatkan ganjaran. Dengan motivasi negatif ini semangat konsumen dalam jangka waktu pendek  akan  meningkat  untuk  melaksanakan  pembelian  karena mempunyai kepentingan terhadap kebutuhan tersebut.

H. Hierarki Kebutuhan Moslow

Tingkatan Piramid yang berisikan dari paling bawah Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan Rasa Aman dan Perlindungan, Kebutuhan Rasa Cinta, Kebutuhan Harga Diri dan Kebutuhan Aktualisasi Diri. semuanya berada seperti tingkatan piramid dimana Kebutuhan Fisiologis berada dipaling dasar dan Kebutuhan Aktualisasi berada di paling atas.

I. Teori-Teori Kebutuhan

Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Kebutuhan dasar Maslow adalah sebagai berikut:

Teori Kebutuhan Maslow

a. Kebutuhan Fisiologis

Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.

b. Kebutuhan Keamanan

Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.

c. Kebutuhan Cinta, Sayang dan Kepemilikan

Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.

d. Kebutuhan Penghargaan

Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Teori Kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

Kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
Kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
Kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Teori Kebutuhan ERG Theory Alderfer

Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori Maslow. Disini Alfeder mengemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi.

J. Kelebihan dan Kekurangan Teori Motivasi

A. Kelebihan antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teoti dua factor dari Frederich Herzberg :

Teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow :

1. Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan mudah dipahami.

2. Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.

3. Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.

4. Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.

5. Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.

Kelebihan teori motivasi prestasi dari Atkinson dan David McClelland:

1. Adanya riset yang ekstensif dalam teori ini sehingga besar kemungkinana ketepatannya dalam keberhasilan penerapan teori motivasi ini di dunia kerja.

2. Dalam teori ini diterapkan pelatih berlaku efektif dalam mengajar individu – individu untuk berpikir dari segi prestasi, menang dan sukses, kemudian membantu mereka untuk belajar cara bertindak dalam cara yang berprestasi tinggi dengan lebih menyukai situasi dimana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi. Sehingga individu dapat termotivator.

Kelebihan teori dua faktor yang dikemukakan Frederick Herzberg :

1. Teori Herzberg telah dibaca secara luas dan hanya sedikit manajer yang tidak familiar dengan rekomendasi – rekomendasinya..

2. Banyak penerapan dari teori Herzberg yang berhasil.

3. Penelitian yang dilakukan Herzberg banyak dikembangkan dan berhasil.

4. Dalam teori Herzberg sangat benar – benar memperhatikan karyawan sehingga dapat diketahui dengan benar kondisi karyawan.

B. Kelemahan dari antara teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan David McClelland, teori dua factor dari Frederich Herzberg :

Kelemahan teori kebutuhan dari Abraham Maslow :

1. Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow tidak memberikan pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.

2. Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.

Kelemahan teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Atkinson dan David McClelland :

1. Motivasi hanya didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan saja.

2. Terkadang pendektan antara atasan dan bawahan tidak berjalan secara efektif.

Kelemahan dari teori dua factor oleh Frederick Herzberg :

1. Prosedur yang digunakan Herzberg terbatasi oleh metodologinya. Bila semuanya berlangsung baik, orang cenderung menganggap itu berkat diri mereka. Sebaliknya, mereka menyalahkan lingkungan luar jika terjadi kegagalan.

2. Keandalan metodologi Herzberg dipertanyakan. Karena penilai harus melakukan penafsiran, mungkin mereka dapat mencemari penemuan dengan menafsirkanrespon tertentu dengan cara tertentu namun di sisi lain memperlakukan respon lain dengan cara yang berbeda.

3. Tidak digunakannya ukuran total kepuasan apapun. Dengan kata lain, seseorang dapat tidak menyukai bagian dari pekerjaannya, masih berpikir bagwa pekerjaan itu dapat diterimanya.

4. Teori itu tidak konsisten ddengan riset sebelumnya. Teori dua factor mengabaikan variable – variable situasi.

5. Herzberg mengasumsikan hubungan antara kepuasan dan produktivitas. Tetapi, metodologi riset yang dia gunakan hanya memandang ke kepuasan, bukan produktivitas. Untuk membuat agar riset semacam itu relevan, kita harus mengasumsikan hubungan yang kuat antara kepuasan dan produkyivitas.

K. Riset atau Penelitian Motivasi

Motivasi di balik perilaku manusia awalnya lebih dipahami sebagai insting dan dorongan dari dalam, yang pada dasarnya merupakan proses fisiologis yang ada sejak bayi. Keinginan ini lebih merupakan “drive”  yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan yang dipicu rasa lapar, haus, perlindungan dan dorongan seksual. Motivasi ini pada dasarnya bersifat negatif dan diperlukan agar bisa bertahan dari bahaya atau keadaan yang tak menyenangkan.

Contoh : Merokok jadi pelarian dari tugas berat atau tak menyenangkan, nyaris seperti anak kecil yang suka melamun karena kebanyakan dijejali tugas-tugas PR.  Merokok juga merupakan hadiah pada diri sendiri, akan lebih menyenangkan kalau sering dilakukan. Merokok di awal hari mengantisipasi anugerah yang bakal datang, sementara merokok di malam hari menutup hari yang panjang. Rokok adalah jejak waktu modern yang menandai berjalannya waktu, baik di rumah maupun di kantor.  Bisa juga untuk meredam ketidaksabaran, merokok membuat waktu berlari lebih cepat dan itulah mengapa orang merokok saat menunggu di stasiun, saat seorang suami menunggu istrinya melahirkan atau seseorang membunuh waktu di balik kerangkeng  di penjara. Merokok memberi kenikmatan oral sensual. Rokok juga bisa berfungsi sosial sebagai teman, juga menjadi sarana percakapan dengan diri sendiri.  Rokok menegaskan kepribadian sambil menunjukkan hubungan dekat dengan sesama perokok.  Kotak rokok, misalnya, menunjukkan jarak dan individualitas. Banyak perokok suka mengamati gulungan asap rokoknya yang kadang membentuk pola-pola di udara, membawa serta rasa cemas dan kekecewaan mereka….Itulah kutipan contoh hasil penelitian motivasi konsumen di balik perilaku merokok.

L. Keterlibatan

Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan mamaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.

Keterlibatan mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya arau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas. Konsumen yang melihat bahwa produk yang memiliki konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan telibat dengan produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut.

M. Fokus Keterlibatan

Beberapa konsumen berniat dengan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran seperti mengumpulkan kupon diskon, belanja pakaian, mencari harga terendah, atau tawar menawar dengan penjual. Adalah penting bahwa pemasar dengan jelas mengidentifikasikan focus keterlibatan konsumen. Pemasar perlu mengetahui dengan cepat apa yang disebut sebagai relevan secara pribadi oleh konsumen : produk / merek, objek, perilaku, kejadian, situasi, lingkungan, atau beberapa bahkan semua hal diatas. Karena sebagian besar pemasar tertarik dengan keterlibatan konsumen dengan produk dan merek.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan:

• Relevansi – Pribadi Intrinsik Mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman masa lalu mereka terhadap suatu produk. Pada saat menggunakan suatu produk, konsumen belajar bahwa cirri produk tertentu memilikii konsekuensi yang dapat membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting.

• Relevansi Pribadi Situasional Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social yang ada disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting, sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan.

N. Dasar Arti Akhir Bagi Keterlibatan

Rantai arti akhir dapat menolong pemasar memahami keterlibatan produk konsumen karena dapat memperlihatkan bagaimana pengetahuan tentang ciri produk dihubungkan dengan pengetahuan tentang diri (Peter & Olson, 1996):

O. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan

Relevansi – Pribadi Intrinsik Mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman masa lalu mereka terhadap suatu produk. Pada saat menggunakan suatu produk, konsumen belajar bahwa cirri produk tertentu memilikii konsekuensi yang dapat membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting.
Relevansi Pribadi Situasional Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social yang ada disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting, sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan.
P. Beberapa Faktor Anteseden Dari Keterlibatan

Faktor-faktor pribadi,  Faktor pribadi paling kuat bila produk atau jasa dipandang sebagai citra diri yang dapat mempertinggi. Contoh : Richins dan bloch memperlihatkan bahwa beberapa konsumen adalah penggemar mobil, yang mengikut perlombaan dan reli serta berlangganan majalah mobil. Yang lain menggunakan mobil mereka terus menerus, tetapi memperlihatkan keterlibatan melalui ketidakpedulian akan mobil pada umumnya.
Faktor produk , Produk sebenarnya tidak menimbulkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri, tetapi cara konsumen merespons terhadap produk itulah yang akan menetukan tingkat keterlibatan mereka. Secara umum keterlibatan lebih besar untuk produk yang memenuhi kebutuhan dan nilai yang penting. Keterlibatan dapat meningkat karena alternatif pilihan dipandang secara lebih khusus di dalam penyajian mereka.
Faktor situasi Keterlibatan situasi operasional atas dasar temporer dan dapat memudar segera sesudah hasil pembelian dipecahkan. Contohnya seperti busana yang sedang trendy di mana keterlibatan tinggi pada awalnya, tetapi akan berkurang sesudah barang tersebut dikenakan terus menerus dan mode mulai berubah.
Q. Bentuk dan Keterlibatan dan Hasil

Konsumen juga dapat terlibat dengan produk atau merek. Mereka lebih melihat perbedaan dalam sifat dari berbagai produk atau merek dan hasil yang terlihat adalah loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi.

R. Mengukur Keterlibatan

1. Pentingnya konsekuensi negative adalah butir skala mengevaluasi baik kepentingan produk maupun risiko konsekuensi negative yang disadari.

2. Probabilitas subjektif dari kesalahan pembelian adalah risiko membuat pilihan yang buruk.

3. Nilai kesenangan adalah nilai hedonic dari pembelian dan pemakaian.

4. Nilai tanda adalah jangkauan dimana pembelian dan pemakaian membuat pernyataan sosial mengenai orang bersangkutan.

S. Pertanyaan Kajian dan Diskusi

Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen (Consumer Behaviour)?
Siapa yang tertarik pada perilaku konsumen?
Apa hubungan antara perilaku konsumen dengan strategi pemasaran?
Jelaskan ruang lingkup dari perilaka konsumen!
Jelaskan pentingnya analisis perilaku konsumen bagi kegiatan pemasaran!
Jelaskan faktor-faktor yang mempenRaruhi perilaku konsumen!
Sumber      :

http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

http://www.scribd.com/doc/169130609/ppt-motivasi-konsumen

http://www.wattpad.com/4248773-pengertian-perilaku-konsumen-pengertian-motivasi

http://www.slideshare.net/viperenz02/ekonomi-teori-hirarki-kebutuhan-menurut-maslow

http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2HTML/2011100472mn2/page25.html

http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/





TUGAS MENULIS BIOGRAFI PRIBADI

Hai...
Hai...
Ini adalah biografi tentang diriku,ya walaupun ga terlalu ada yang berarti bagi kalian para pembaca ,tetapi hidupku dan segala cerita yang ada di dalamnya sangat berarti bagiku . Awalnya nulis biografi ini karna ada tuntutan tugas dari dosen softskill ku tercinta tapi kalo difikir-fikir nulis biografi tentang diri sendiri dan mencoba berbagi pengalaman itu menarik juga yah. Hehe
Anyway...
Basa basinya segitu aja kali yah, sekarang aku coba perkenalkan diriku dulu deh . Nama ku Laila Oktavia, aku terlahir dari keluarga yang sederhana dan alhamdulillah sangat bahagia . Aku punya mamah yang pasti aku sayangin banget (kalian juga begitukan?!)”. Mamah itu orang yang sangat luar biasa ! Seperti anak-anak imut lainnya yang pasti berkata “Aku beruntung bisa jadi anak mamahku”.
Aku juga punya Ayah yang hebat banget,aku mungkin ga bakalan bisa jadi anak yg baik seperti sekarang  kalo ga karna papah (geer so jadi anak baik) . Aku bersyukur dan bangga punya orang tua seperti mereka,karna merekalah aku bisa sampai seperti sekarang ini.
Aku anak ke tiga dari tiga bersaudara (bontot) ,aku beruntung punya dua abang cowo jadi gaperlu sewa-sewa bodyguard lagi buat jagain aku, hihihi . Mereka juga abang-abang yang hebat mereka sayangin aku sepenuh hati mereka,mereka rela lakuin apa aja buat adiknya ,yaaaa walaupun mereka suka banget jailin aku, tapi itu juga salah satu bukti tanda cinta mereka sama aku . LOVE YOU BROTHA!!! Muaaacchh...
Aku lahir di tanggal 11 Oktober 1993 di malam hari pula,makanya ga aneh kalau namaku Laila Oktavia kalian taulah pasti artinya . Aku lahir dibekasi (anak bekasi asli coyyy) ,yang nyebelinnya abang-abang aku itu lahir dijakarta semua,soalnya waktu zaman mereka rumah sakit dibekasi belom ada ,ngeselin kan?!! ,pengen banget dibilang anak jakarta ceritanya.. hehe. Tapi orang tuaku dua-duanya asli darah batak jadi kalo sifat-sifat bataknya rada ngalir ke aku ya wajar, soalnya banyak yang bilang kalo aku itu judes dan galak ,hmmm..padahal aslinya aku itu wanita yang baik hati banget, hehehe.
Aku besar dilingkungan yang sederhana ,aku punya tetangga-tetangga yang saling perhatian satu dengan lainnya bukan yg ga kenal satu dengan yang lainnya kaya kawasan-kawasan elit disitu tuhhh.. hehe . Tepatnya di Pejuang Pratama Bekasi ,aku TK nol besar di TK ?? sumpah lupa nama Tknya. Haha . Aku masuk SD tahun 1999 tau deh bener apa engga pokoknya pas aku umur 6tahun, SD lulus 6 tahun lancarrrr.. hehe

Keputusan Papah sudah bulat !!

Nahh... ini dia nih yang wajib dijabarin satu persatu hihi . Setelah lulus SD papah ku nyuruh aku buat masuk ke Pesantren untuk lanjutin belajar disana ,bayangin anak umur 12 tahun disuruh nuntut ilmu pisah dengan keluarga,belajar dan berjuang sendiri demi meraih masa depan (agak lebay) .But anyway kenapa papah tega lakuin itu karena ada sodara aku tepatnya aku panggil beliau ompung tp bukan org tua dr papah atau mamah yah. Ompungku itu punya anak yang udah duluan dimasukin ke pesantren belajar disana menuntut ilmu sebatang kara tanpa orang tua (mulai deh lebai lagi!) .Nah...Ompung ku berbagi crita lah ke papah,entah apa yang diomongin ompung ke papah sampe-sampe papah juga buat keputusan itu untuk bawa juga anak bontotnya ini kesana.

 “Keputusan papah udah bulat ! “ itu kata papah , aku bilang ke papah “pah...aku ga maukepesantren aku takut” papah dengan pasang muka serius bilang “kalau kamu ga mau masuk pesantren ,cari aja papah mu yang lain ! jangan anggap kalo papah ini (sambil nunjuk ke dada papah) papah kamu!” wwwooooww kalo disinetron itu pasti udah ada sound effect kaya gini “JEENNNGGG....JEEEENNGGGG..” . ngeri banget! Dan waktu itu umur ku masih 12 tahun dan pastilah anak umur segitu takut dibilangin kaya gitu.
Setelah beberapa hari,waktu itu masih pagi banget jam setengah empatan pagi aku masih terlelap tidur,terus ada yang buka pintu kamar ku, ternyata itu papah sama mamah yang masuk. Mata yang masih setengah melek ini tiba-tiba langsung di gendong sama papah ,belom mandi,belom cuci muka apa lagi gosok gigi . Aku langsung di gendong masuk ke dalam mobil , hampir-hampir mirip kaya penculikan gitu tapi dilakuin sama ayah sendiri dan dibawanya bukan ke gudang yang gelap dan berdebu kaya yang aku liat di film-film  tapi ternyata malah di bawa ke pesantren tempat yang dimaksud papah buat nyekolahin aku SMP nanti . Itu gak adil ! tanpa pemberi tahuan apapun dan paksaan kaya gitu tiba-tiba aku udah sampe disana .Tapi anehnya, yang seharusnya aku marah dan kecewa  tapi ini aku malah takjub liat pesantren itu. Gak tau kenapa kaya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama sama pesantren itu ,soalnya ga seperti yang aku bayangin sebelumnya. Akhirnya aku disuruh liat-liat keliling pesantren dan aku ngerasa seneng banget liat-liatnya,banyak orang-orang pulang sekolah,mereka bicara ga ada yang pake bahasa indonesia. Banyak juga yg masih kecil-kecil kaya aku lari-lari karna takut terlambat masuk ke kelas.
Setelah selesai melihat-lihat akhirnya aku pulang kerumah, dijalan aku senyum-senyum aja. Papah juga yang seneng ngeliat aku ga kecewa dia cerita terus tentang kelebihan pesantren itu papah bilang “Kamu ga usah takut,nanti disana itu banyak temen-temen kamu,kamu bisa belajar bareng sama mereka ,ngobrol-ngobrol bareng sama mereka karna kamu bisa satu kamar sama teman-teman sebaya mu” . Aku hanya menjawab dengan senyum yang bahagia . Ketika sampai rumah aku selalu berfikir dan berfikir hingga sampai akhirnya aku dateng ke mamah papah dan bilang “papah,mamah ... aku mau banget deh masuk pesantren itu.” Papah sama mamah langsung senyum dan bilang “alhamdulillah...” .
Akhirnya hari itu pun datang juga,hari dimana aku berangkat ke pesantren untuk menuntut ilmu disana ,waktu itu aku masih kecil banget jadi yang ada difikiran aku ya cuma yang seneng-seneng aja seperti ketemu teman baru,sekolah baru,baju baru dan bisa berbicara bahasa inggris dan arab dengan lancar kaya kaka kaka kelas yang pernah aku lihat kemarin . Hari itu aku bahagia banget,ga ada sedih-sedihnya banget boro-boro mau nangis malah rasanya aku pengen cepet-cepet aja orang tua ku pulang dan aku bisa langsung berkenalan sama teman-teman baru sekamarku . Padahal keluarga ku itu sedih banget ngeliat anak cewe satu-satunya dikeluarga harus pergi sementara ninggalin mereka ,apa lagi mamah yang kerjaannya nangiiiissssss terus. Abang-abang ku juga pasti sedih soalnya ga ada adenya lagi yang bisa mereka jailin. Kalo papah, aku tahu papah juga berat tapi sesedih apapun papah ,papah pasti selalu pengen terlihat kuat . Papah ambil keputusan itu bukan karna papah ga sayang sama aku,tapi sebaliknya papah sayang banget sama aku, papah pengen yg terbaik buat aku. Papah selalu pengen liat anaknya jadi anak yang baik dimata orang terutama di mata ALLAH SWT dan papah yakin pesantren inilah jalan yang bisa mewujudkan keinginannya ,Aku tahu banget hal itu.
3 tahun berlalu alhamdulillah selama tiga tahun itu aku ga pernah dapetil masalah-masalah yang berarti ,aku hanya coba jalaninnya dengan ikhlas dan semampuku dan alhamdulillah juga orang tua ku bangga dan menghargai apa yang sudah aku lakukan dan aku usahakan selama aku sekolah dipesantren .

Aku di percaya jadi ketua kelas .

Aku hanya 3 tahun di Pesantren ku setelah itu aku lanjut SMA ke Madrasah (tetep sekolah islam) dan aku bersyukur dan bangga . SMA kelas 1 aku langsung dipercaya untuk menjadi ketua kelas oleh wali kelas dan teman-teman kelas ku (Karena terkenal galak kali yah) haha. Rada sulit memegang tanggung jawab sebagai ketua kelas,karna semua masalah kelas dan tentang koordinasi dan peraturan dan juga sikap anak-anak kelas itu semua dipegang oleh ketua kelas, sudah menjadi kebiasaan,kalo koordinasi dan kekompaka dikelas bergantung dari bagaimana ketua kelasnya .
Namun karena teman-teman kelasku yang baik pula dan mereka sangat mendukung ku jadi hal-hal yang menurut ku berat menjadi mudah ,dan selama aku menjabat satu tahun penuh itu semua bisa aku hadapi dengan mudah, Terimakasih temen-temenku tercinta .
Aku juga pernah ikut LDKS (Latihan Dasar Kpemimpinan Siswa) di SMA ku,aku ikut semua pelatihannya dan untuk masuk menjadi anggota kepemimpinan disekolah (lupa nama istilahnya waktu SMA,pokoknya kalo pas kuliah biasanya disebut anak BEM) hehe. Untuk masuk kesana semua peserta diseleksi untuk tahap pertama aku lolos untuk lanjut  tahap ke dua,tapi ditahap kedua ini persyaratnnya peserta diwajibkan mengikuti semua persyaratannya dan penyeleksian ini dilaksanakan diluar kota tepatnya dipuncak. Nah..... ini dia yang bikin aku ga bisa ikut tes tahap kedua ,biasaa papah ga ngijinin ,hmmmm... papah bilang “Gak perlu ikut-ikut kaya gitu,sekarang tugas kamu fokusin aja sekolah kamu,kalo ikut organisasi kaya gitu malah bikin fikiran kamu bercabang jadi ga bisa fokus sama tujuan utama kamu .” Gitu kata papah. Yah sebagai anak yang baik aku harus nurutlah .Semenjak itu stiap ada tawaran atau kesempatan ikut Organisasi aku ga pernah ikut soalnya pasti dilarang sama papah.
Tapi dalam berorganisasi di Masyarakat aku juga di ikutkan dalm kepanitiaan Karang taruna dirumah ku dan aku yang bertanggung jawab untuk melaksanakan acara-acara anak muda dirumahku , di acara tujuh belasan juga aku dipercaya untuk bertanggung jawab untuk menentukan kegiatan-kegiatan dan lomba serta pelaksanaanya . Itu diizinin soalnya waktu papah lagi menjabat sebagai ketua RT pasti malu lah masa anak Pak RT ga ikut berpartisipasi . hehehehe

KULIAH !!!

Tiga tahun hampir berakhir di kelas 3 SMA aku mulai dihadapi dengan latihan-latihan,les-les dan pelajaran tambaha atau semacamnya lah karen bentar lagi kita aka hadapi Ujian Nasional atau biasa dikenal UN. Belajar terus sampe mabok dan akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang ,aku mulai ujian selalu sebelum mulai ujian pasti suatu kewajiban untuk selalu berdoa dan berikhtiyar semoga dimudahkan dan di lancarkan semua dan bisa lulus dengan nilai yang baik. ALLAH menjawab doaku ketika pengumuman kelulusan tiba KAMI SEMUA LULUS!!! Semua teriak “ALHAMDULILLAAAAHHH....” bahagia dan terharu banget kami semua,waktu itu mungkin menurut kamu adalah hal yang paling membahagiakan bagi kami anak-anak MAN karna kami bisa lulus semua.
Pengumuman UN dibikin menarik sama guru-guru ,kenapa,tahu gak? Kita semua siswa dan siswi kelas 3 dikasih amplop yang isinya itu surat pemberitahuan kita lulus atau tidak, dibagiin satu-satu. Abis itu kita buka rame-rame dilapangan sekolah tapi apa yang terjadi kita lihat tanda “LULUS” tapi yang tercantum bukan nama kita melainkan nama-nama teman kita yang lain, jadi itu malah bikin kita makin panik buat nyari surat pemberitahuan yang tertulis jelas itu nama kita. Lapangan seketika langsung kisruh,semua anak-anak kelas 3 lari-lari dan muter-muter sambil teriakin nama yang tercantum di surat yang kita terima . Kalo aku sendiri lupa waktu itu terima nama siapa,aku teriak-teriak nyariin orang itu .Pas lagi teriak aku denger ada yang manggil namaku “Eh Laila Oktavia mana??ini punya dia,hellloo Lailaaaaa” temenku teriak. Kau denger otomatis langsung aku samperin suara aku ,pas aku ketemu orang yang nerima surat atas nama aku ,aku langsung tanya dia “gue lulus ga?? “ nanya sambil berdoa dalam hati. Dia jawab “Lo liat aja sendiri,gue gak tega! Maaf yah” ,Makin degdegan ,pas aku buka dan baca ternyata......
AKU LULUS !!! YEYYYYY KULIAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHH !!! itu langsung sujud syukur semua degdegan panik,gemeteran cair seketika berganti haru dan bahagia banget. Aku langsung sujud syukur di LAPANGAN, sambil berdoa “terimakasih yaa Allah ,tidak ada kata lain selain ucap syukur dan terimakasih yang bisa aku panjatkan kepada-MU.” Seeneeeeng banget .
Akhirnya pulang sambil bawa surat itu dan kasih tahu ke keluarga , keluarga juga bahagia.. pokoknya inti ceritanya aku lulus dan langsung lanjut kuliah, alhamdulillah orang tuaku mampu untuk membiyayai aku untuk lanjut menuntut ilmu ke bangku kuliah ,Yah sampe sekarang ini dan akhirnya ketemu ibu softskill tercinta yang kasih aku tugas ini untuk tulis Biografi diri sendiri ini. Terimakasih ibu ,seneng bgt ternyata bisa nulis biografi tentang diri sendiri . pas baca ulang untuk ngoreksi tulisan sendiri jadi bisa bikin ketawa-tawa sendiri. Ternyata Biografi pribadi itu bisa juga kita jadikan cerita yah .. hehe
Terimakasih Ibu ...







Sabtu, 19 Oktober 2013

Proses pengambilan keputusan oleh konsumen

TUGAS
NAMA                   : LAILA OKTAVIA
NPM                       : 18211339
KELAS                  : 3EA17
SOFTSKILL...
Proses pengambilan keputusan oleh konsumen
Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
    Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
    Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
    Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.


1.      Model proses pengambilan keputusan
Model Pengambilan Keputusan Konsumen
Model-model pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial individu.

Secara umum ada tiga cara/model analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:

1.      Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.

2.      Psychological models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya

3.   Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonimis rasional dan  psikologis.

2.      Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
(1) Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
(2) Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
(3) Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah antara lain :
1)     Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan.
Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
2)     Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
3)     Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
4)     Scientifik methode/Research Process  : Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis

3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
1.                         Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan. Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.

2.                         Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.


3.                         Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.

4.                        Scientifik methode/Research Process  : Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis.  


4.     Pembelian
Proses Keputusan Membeli
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:
1. Pengenalan Masalah
Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
2. Pencarian informasi.
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber, yaitu terdiri dari sumber pribadi, sumber komersial dan sumber pengalaman.
3. Evaluasi Alternatif
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.
4. Keputusan Pembeli
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia. Tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan membeli. Faktor tersebut antara lain : sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak diharapkan (Muslichah et al, 2005).
5. Perilaku Pasca pembelian
Artinya tahap dari Proses keputusan membeli. Konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan rasa puas atau tidak puas. Pembeli merasa puas atau tidak puas dalam proses pembelian terletak pada hubungan antara penilaian suatu produk dan harapan konsumen. Apabila produk tidak sesuai harapan, konsumen merasa tidak puas. Bila produk memenuhi harapan konsumen, konsumen merasa puas. Dan apabila produk melebihi harapan konsumen, konsumen akan merasa sangat puas.
2.  Memilih Alternatif Terbaik
Terjadinya transaksi pembelian (dipandang dari sisi pemasaran) yaitu :
Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan barang-barang tertentu.
Dalam hal pembelian yang telah direncanakan, biasanya konsumen telah memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang hendak mereka beli. Misalnya pengetahuan tentang merek, tentang harga, kemasan, keandalan, pelayanan dan lain sebagainya. Perhatian utamanya adalah pada barang-barang yang biasa atau terbiasa dia konsumsi/gunakan kecuali ada rangsangan-rangsangan tertentu dari produk substitusi sehingga si konsumen melihat manfaat lebih dari produk substitusi tersebut.
Pembelian yang tidak direncanakan : terjadi karena konsumen melihat atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli.
Lalu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembelian tidak direncanakan ?
Pertama adalah lingkungan fisik atau pengetahuan konsumen tentang toko, supermarket atau mall dimana si konsumen beraktifitas: mencakup pilihan lokasi , tata letak (layout) rak pajangan (rack display), tata ruang, warna interior, pengaturan udara, musik (suara) dan layout produk. Pemilihan lokasi yang tepat, lahan parkir yang luas, kemudahan akses dari dan ke toko/supermarket/mall, termasuk juga keamanan lokasi sangat menentukan apakah konsumen mau berkunjung ke toko Anda atau tidak. Lokasi yang “nylempit”, atau mau parkir saja mesti putar-putar tiga atau empat kali, atau tidak ada akses kendaraan umum dari dan ke lokasi, atau udara yang sumpek dan panas, tentu saja menjadikan toko Anda alternatif terakhir untuk dikunjungi. Kemudian pemilihan warna cat atau wallpaper juga cukup menentukan. Pilihlah warna yang sesuai dengan tema Anda (misi dan visi Anda), tapi sekaligus merangsang pembelian. Kemudian satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah pilihan suara atau musik. Pilihlah musik yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana toko/supermarket Anda berada. Pilihan jenis musik untuk waktu-waktu tertentu juga cukup menentukan, misalkan pagi hari memperdengarkan musik yang lembut-lembut, menjelang siang mungkin musik yang agak keras/cepat dan seterusnya, yang jelas pilihlah musik yang Anda yakini bisa merangsang pembelian.
Berikutnya (masih termasuk lingkungan fisik) adalah pengaturan (tataletak) rak display dan penempatan produk. Aturlah rak-rak display Anda sedemikian sehingga terkesan rapi sehingga konsumen akan merasa nyaman berjalan di lorong-lorong diantara rak. Demikian juga dengan barang-barang yang dipajang di rak. Pengelompokan produk sangat dianjurkan dan diatur sedemikian sehingga konsumen mudah untuk mencarinya, dan bila perlu, beri informasi-informasi yang lebih memudahkan konsumen seperti petunjuk letak barang. Sebisa mungkin hindari penempatan barang ditengah-tengah lorong yang memberi kesan semrawut. Ingat, kecuali membeli barang, konsumen juga sedang membeli kenyamanan lho.
Lingkungan fisik atau pengetahuan konsumen tentang toko/supermarket Anda adalah faktor yang paling krusial. Mengapa ? Karena dengan mempersiapkan lingkungan fisik toko/supermarket Anda sebaik mungkin, maka bukan hanya pembelian yang tidak direncanakan yang dapat Anda jaring, tetapi bahkan konsumen yang sudah merencanakan membeli produk tertentupun dengan senang hati akan berbelanja di toko/supermarket Anda.
Faktor kedua adalah masalah waktu. Ketersediaan waktu juga mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan melakukan pembelian. Jika mereka tidak mempunyai cukup banyak waktu, maka mereka akan mengurangi waktu untuk pencarian informasi.
Penggunaan informasi yang tersedia juga akan menurun, dan informasi negatif atau yang tidak menguntungkan turut pula dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan akibat adanya tekanan waktu, sehingga mereka hanya akan melakukan pembelian yang telah direncanakan saja. Sebaliknya bagi konsumen yang mempunyai waktu mencukupi akan melakukan pencarian informasi dan mengolahnya dengan baik sehingga diharapkan dapat memunculkan keinginan pembelian barang yang tidak direncanakannya. Namun pembelian yang tidak direncanakan yang dilakukan konsumen terlebih dahulu mempertimbangkan kebutuhan, nilai dan ketertarikannya pada produk yang akan dibeli.
Faktor ketiga adalah adanya rangsangan-rangsangan tertentu yang “sengaja” diciptakan oleh para pemasar sehingga konsumen melakukan pembelian yang tidak direncanakan, bahkan seringkali tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan ketertarikannya pada barang yang dibeli. Rangsangan itu dapat berupa potongan pembelian, gift, gimmick, promo, launching produk baru (atau yang diperbarui), obral, dan seterusnya.

5.      Diagnosa perilaku konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu
1. untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan
saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2.perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan
publik.Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut.
3.pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.

Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
1.      Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

2.      Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.

3.      Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan perilaku konsumen.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

KESIMPULAN
Pada kenyataannya proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen tidak selamanya merupakan proses yang rasional. Hal ini seringkali disebabkan oleh perilaku konsumen yang telah dibahas sebelumnya. Sebuah mobil yang bisa berjalan di jalan yang terjal tidak pernah digunakan oleh pemiliknya, namun mereka cukup senang ketika mereka mengetahui bahwa mobil mereka dapat dikendarai pada jalan terjal.
Pemecahan masalah konsumen tidak selamanya berakhir dengan sebuah pembelian. Seorang konsumen dapat menundanya atau bahkan tidak melakukan pembelian sama sekali. Konsumen menunda pilihan mereka ketika pilihan yang tersedia tidak memuaskan.
Setelah melakukan pembelian, konsumen sering kali berfikir dua kali dan membayangkan bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat. Hasil dari ketegangan ini disebut kejanggalan – perasaan ketidak pastian tentang betul tidaknya keputusan yang telah dibuat. Hal ini dapat membuat konsumen mencari informasi tambahan untuk memberikan keyakinan pada mereka bahwa produk yang mereka beli tersebut telah benar dan mengurangi ketegangan yang ada.


. DAFTAR REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusan
http://ilmumanajemen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68:tkp&catid=43:mnpasr&Itemid=29
http://belajar-management.blogspot.com/2010/02/konsumen-dan-perilaku-pembeliannya.html
http://sugenk.staff.gunadarma.ac.id
http://dedenur.wordpress.com
http://www.wattpad.com

http://maryamspkom.wordpress.com