Selasa, 15 November 2011

manusia dan keadilan

Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

Menerapkan keadilan dlam kehidupan memang terlihat mudah tetapi sangat sulit dilakukan ,  karena dengan kenyataan yang kita lihat sekarang ini masih banyak orang-orang yang tidak mendapatkan keadilan secara moril maupun materil . dan sudah banyak kejadian yang bisa kita lihat . 

secara hukum dan agama terkadang sangat bertolak belakang , seseorang yang berkata jujur tidak langsung bisa dibenarkan karena harus di buktikan secara hukum , dan terkadang uang bisa menjadi penyelesaian masalah , jadi banyak sekali orang-orang yang tidak mampu tidak mendapatkan keadilan yang sesuai .

Pemimpin yang kadang mengaku sudah bersikap adil malah berlaku sebaliknya  hanya untuk mencari keuntungan untuk dirinya sendiri , tanpa memperdulikan orang lain yang di adili . hal ini yang terkadang kita abaikan dan tak di perdulikan, sehingga semakin hari semakin banyak orang yang tidak merasakan keadilan .

untuk memiliki sifat adil sebenernya mudah , hanya berpegang pada satu ,yaitu agama . semakin erat keyakinan seseorang terhadap agamanya maka semakin baik pula sikap dan perlakuan mereka dalam kehidupannya termasuk bersikap adil .

manusia dan tanggung jawab

Tanggung jawab merupakan sikap yang terpuji yang harus di miliki setiap insan untuk memperoleh kebaikan , setiap individu pasti memiliki sifat ini , semakin baik perlakuannya semakin tinggi pula sikap tanggung jawabnya .
frekuensi tanggung jawab manusia memamng berbeda-beda , hal ini dapat diukur dari keadaan di sekitarnya .. dan karena tanggung jawab dituntut dalam kehidupan bermasyarakat dan setiap kalangan memiliki masalah dan pertanggung jawaban yang berbeda-beda .

sikap tanggung jawab sangat berpengaruh sekali untuk  membawa kita ke arah yang positif , dan sikap tanggung jawab sangat di tuntut bagi orang-orang yang memiliki tanggung jawab seprti contohnya pemimpin . Pemimpin dalam keluarga , pemimpin suatu organisasi , pemimpin perusahaan , dan pemimpin bangsa .

Tanggung jawab dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Tanggung jawab individu .
    Yaitu Tanggung jawab terhadap diri sendiri bagaimana cara kita membawa diri kita ke arah yang baik , dan memprtanggung jawabkan segala apa yang kita lakukan , dan tanggung jawab terhadap fikiran (akal) , harta , waktu dan kehidupannya secara umum .

2. Tanggung jawab kepada orang lain atau lingkungan sekitar
    Yaitu kita dituntut untuk bersikap tanggung jawab terhadap orang lain di sekitar kita dan lingkungan terdekat kita , karena seperti yang kita ketahui manusia tidak akan mungkin hidup sendiri pasti membutuhkan orang lain untukpengembangan dirinya sendiri . Secara logika bisa dikatakan tidak pantas untuk menuntut tanggung jawab kepada orang lain sedangkan kita tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap mereka .

Dan kita sebagai manusia yang tidak hidup sendiri , harus menyadari bahwa sikap tanggung jawab memang harus di miliki oleh diri kita masing-masing untuk kemajuan dan perkembangan diri kita dan diri orang lain .
 

Senin, 14 November 2011

manusia dan pandangan hidup

Pandangan hidup merupakan suatu pandangan atau pegangan oleh manusia bagaimana melihat dan menjalani hidup dengan cara dan keyakinan mereka masing - masing ,
pandangan hidup dapat didasari oleh agama , kebudayaan , dan adat istiadat yang kita pelajari atau diterpakan terhadap diri kita semasa kecil dan sampai akhirnya memiliki pandangan hidup kedepan .
pandangan hidup dapat membawa manusia pada suatu kesuksesan ,keberhasilan bahkan pada keterpurukan ,
hal itu di karenakan kembali lagi kepada pandangan hidup .
karena pandangan hidup manusia berbeda , meskipu memiliki satu tujuan , namun cara mereka menjalani dan menghadapi segala permasalahan berbeda beda .
dan hasil yang akan mereka peroleh pasti akan sesuai dengan perlakuan yang mereka lakukan dalam proses perjalan mereka , baik ataupun buruk .

Manusia dan penderitaan

Untuk membahas tentang manusia dan penderitaan kita harus tau dulu makna dari kata manusia dan penderitaan, yang pertama penderitaan , penderitaan berasal dari kata derita , yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan atau tidak di harapkan , derita dapat dirasakan oleh manusia baik lahir maupun batin ,ringan maupun berat yang maksudnya tingkat penderitaannya sudah termasuk berat ataupun ringan .
dan di dapatkannya suatu penderitaan bisa di dapat dari akibat perbuatan manusia itu sendiri atupun  awal kesuksesan dan kenikmatan yang akan di dapatkan oleh manusia itu sendiri .

penderitaan dapat menyebabkan manusia mengalami gangguan jiwa , keterblakangan mental , ketrbatasan pergaulan , dan merasa dirinya terkucilkan oleh orang lain dan keadaannya dapat membahayakan abgi dirinya maupu  orang-orang disekitarnya .

orang-orang yan mengalami kejadian di atas biasanya terjadi di dalam lingkungan :

  • kota kota besar
  • wanita
  • orang yang tidak beragama
  • rang yang terlalu mengejar materi
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin  timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.