1. KEPRIBADIAN dan GAYA HIDUP
KEPRIBADIAN
Goldon
Allport mendefinisikan personality/kepribadian sebagai suatu organisasi dinamik
dari system-sitem psikologis dalam individu yang menentukan penyesuaian yang
unik terhadap lingkungannya.
Kepribadian
memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat
yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak
secara lahiriah, ettapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian
adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.Kepribadian bisa
dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan
beradaptasi Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang
perlu diuraikan yakni :
1.
dinamis, berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh
tenaga-tenaga dari dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi perubahan
tersebut tetap berada dalam batas-batas bentuk polanya.
2.
organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan
suatu keseluruhan yang bulat.
3.
psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya
bersifat psikis tetapi merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.
4.
unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada
yang sama.
Kepribadian
memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra
pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia
memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin
memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang
lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya
hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Dimensi
kepribadian :
1.
ekstraversi
suatu
dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak
bicara dan tegas.
2.
sifat menyenangkan
suatu
dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan
mempercayai.
3.
sifat mendengarkan kata hati
suatu
dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat
diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4.
kemantapan emosional
suatu
dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin
(positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5.
keterbukaan terhadap pengalaman
suatu
dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic
peka dan intelektual.
GAYA
HIDUP
Gaya
hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana
orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat) .
Gaya
hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya
hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan
uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang
senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan
kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang
berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang
.
Gaya
hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui
aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat
dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis
untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan
karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana
seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam
aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.
Pendekatan
gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel
Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini
(pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen
terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup
seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya
mengenai objek tertentu.
Gaya
hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya
hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan
uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang
senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan
aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang
berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup
mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan
konsumsi seseorang.
Begitu
pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk
melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola
perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan
keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya
hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan
uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai
dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka,
gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan
konsumen.
Orang
yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat
mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola
kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan
pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat,
akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai kosnumen yang terus berubah dan
bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.
Gaya
hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa
implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan
perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan
untuk menikmati hidup.
Manfaat
jika memahami gaya hidup konsumen :
1.
pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar
sasaran.
2.
pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di
pasar dengan menggunakan iklan.
3.
jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media
yang paling cocok
4.
mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk
sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Kepribadian dan gaya hidup merupakan satu Kesatuan yang tidak dapat di
pisahkan. Dimana dalam Gaya Hidup seseorang terdapat kepribadian yang
bermacam-macam bentuknya yang tanpa kita sadari, 2 hal tersebut memang saling
berkaitan.
2. Karateristik Pribadi yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen
Faktor-faktor Pribadi:
a.
Umur dan Tata Siklus Hidup
b.
Pekerjaan.
c.
Situasi Ekonomi.
d.
Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas,
interest, dan opinion ( AIO ) orang
tersebut.
e.
Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan
seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus
terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang
dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
3. TEORI-TEORI KEPRIBADIAN
Ada empat teori kepribadian utama yang satu sama lain tentu saja berbeda,
yakni teori kepribadian psikoanalisis, teori-teori sifat (trait), teori
kepribadian behaviorisme, dan teori psikoligi kognitif.
1. Teori Kepribadian
Psikoanalisis
Dalam mencoba mamahami sistem kepribadian manusia, Freud membangun model
kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan satu sama lain.
Konflik dasar dari tiga sistem kepribadian tersebut menciptakan energi psikis
individu. Energi dasar ini menjadi kebutuhan instink individu yang menuntut
pemuasan. Tiga sistem tersebut adalah id, ego, dan superego.
2. Teori-Teori Sifat (Trait Theories)
Teori sifat ini dikenal sebagai teori-teori tipe (type theories) yang
menekankan aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil atau menetap.
Tepatnya, teori-teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki sifat atau
sifat-sifat tertentu, yakni pola kecenderungan untuk bertingkah laku dengan
cara tertentu. Sifat-sifat yang stabil ini menyebabkan manusia bertingkah laku
relatif tetap dari situasi ke situasi.
3. Teori Kepribadian Behaviorisme
Menurut Skinner, individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan
tingkah lakunya melalui belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku,
melainkan tempat kedudukan atau suatu poin yang faktor-faktor lingkungan dan
bawaan yang khas secara bersama-sama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang
khas pula pada individu tersebut.
4. Teori Psikologi Kognitif
Menurut para ahli, teori psikologi kognitif dapat dikatakan berawal dari
pandangan psikologi Gestalt. Mereka berpendapat bahwa dalam memersepsi
lingkungannya, manusia tidak sekadar mengandalkan diri pada apa yang diterima
dari penginderaannya, tetapi masukan dari pengindraan itu, diatur, saling
dihubungkan dan diorganisasikan untuk diberi makna, dan selanjutnya dijadikan
awal dari suatu perilaku.
Pandangan teori kognitif menyatakan bahwa organisasi kepribadian manusia
tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait
dalam lapangan kesadaran (kognisi). Dalam teori ini, unsur psikis dan fisik
tidak dipisahkan lagi, karena keduanya termasuk dalam kognisi manusia. Bahkan,
dengan teori ini dimungkinkan juga faktor-faktor diluar diri dimasukkan
(diwakili) dalam lapangan psikologis atau lapangan kesadaran seseorang.
4.
DIMENSI KEPRIBADIAN
Ada 4 dimensi kepribadian pada
manusia
1. Extrovert (E) vs. Introvert
(I). Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi
sosial dengan orang lain, dan berfokus pada the world outside the self.
Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan
tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka
mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi semisal membaca,
menulis, dan berpikir secara imajinatif.
2. Sensing (S) vs. Intuitive (N).
Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang memproses data. Sensing
memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts,
dan melihat data apa adanya. Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe intuitive
memproses data dengan melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai
kemungkinan yang bisa terjadi. Intutive adalah abstract thinkers.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F).
Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagiamana orang berproses mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan
analisa untuk mengambil keputusan. Sementara feeling adalah mereka yang
melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak
mengambil keputusan.
4. Judging (J) vs. Perceiving
(P). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas
seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging
disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak
melompat-lompat). Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap
fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random untuk melihat beragam peluang
yang muncul.
5. Menggunakan Karakteristik Gaya
Hidup dalam Strategi Pemasaran
Aplikasi Kepribadian, konsep
diri, gaya hidup, psikografi dalam strategi pemasaran ada 5, diantaranya yaitu
:
1. Segmentasi pasar sasaran
2. Membantu dalam memposisikan
produk di pasar dengan menggunakan iklan
3. Pemasar dapat menempatkan
iklan produknya pada media-media yang paling cocok
4. Pemasar bisa mengembangkan
produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar