SOFTSKILL (TULISAN)
BAHASA INDONESIA 2
UNIVERSITAS GUNADARMA
LAILA
OKTAVIA
18211339
3EA17
TULISAN
PENALARAN DALAM PROSES
PENULISAN ILMIAH
1.
Pengertian Penalaran
Penalaran
disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis
berdasarkan fakta yang relevan.
Dengan
kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan.
●
Prinsip dan unsur penalaran
Penulisan
ilmiah mengemukakan dan membahas fakta secara logis dan sistematis dengan
bahasa yang baik dan benar. Ini berarti bahwa untuk menulis penulisan ilmiah
diperlukan kemampuan menalar secara ilmiah.
Melalui
proses penalaran, kita dapat samapai pada kesimpulan yang berupa asumsi,
hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh
kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
Dengan
kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan.
●
Jenis Penalaran
Menurut
prosesnya, penalaran dibedakan menjadi dua :
1.
Penalaran induktif
Secara
formal dapat dikatakan bahwa induksi adalah proses penalran untuk sampai pada
suatu keputusan, prinsip, atau sikap yang bersifat umum dan khusus,
beradasarkan pengamatan atas hal-hal yang khusus.
»
Proses induksi dapat dibedakan :
- Generalisasi Ialah proses penalaran
berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk
menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa.
- Analogi,
Analogi disini adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang
kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus lain yang
memiliki sifat-sifat esensial yang bersamaan.
- Hubungan sebab akibat, Penalaran dari sebab ke
akibat mulai dari pengamatan terhadap suatu sebab yang diketahui. Berdasarkan
itu, kita menarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin ditimbulkan.
●
Penalaran deduktif
Penalaran
deduktif didasarkan atas prinsip, hukum, atau teori yang berlaku umum tentang
suatu hal atau gejala. Berdasarkan prinsip umum itu, ditarik kesimpulan tentang
sesuatu yang khusus, yang merupakan bagiuan dari hal atau gejala itu. jadi,
penalaran deduktif bergerak dari hal atau gejala yang umum menuju pada gejala
yang khusus.
2.
Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan
ilmiah adalah penulisan hasil berpikir ilmiah yang di dalamnya mencerminkan
ciri ilmu pengetahuan.
● Ciri Penulisan
Ilmiah
a.
Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan/objek ilmu tertentu
b.
Mengandung teori/semacam kerangka berpikir
c.
Ada metodenya (cara mencari dan menemukan kebenaran)
d.
Mengandung penalaran.
● Keterkaitan Penalaran dalam
Proses Penulisan Ilmiah
Suatu karangan sesederhana
apapun akan mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran itu akan
tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu sendiri. proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik
kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa itu.
Generalisasi diturunkan dari gejala-gejala khusus yang diperoleh melalui
pengalaman, observasi, wawancara, atau studi dokumentasi. Sumbernya dapat
berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat ahli, peristiwa-peristiwa
politik, sosial ekonomi atau hukum. Dari berbagai gejala atau peristiwa khusus
itu, orang membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan atau perasaan tertentu.
● Penalaran dalam
suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:
a.
Aspek keterkaitan
Aspek
keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu
karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu
sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan
masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus
berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan
harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
b.
Aspek urutan
Aspek
urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan/ditampilkan
kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan).
Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.Pada bagian
Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori
merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru
setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan
disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah
c.
Aspek argumentasi
Yaitu
bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta,
pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan.
Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa
masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan
dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d.
Aspek teknik penyusunan
Yaitu
bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten.
Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini
bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan
karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan
menyusun karangan ilmiah.
e
Aspek bahasa
Yaitu
bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku?
Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan
bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya
sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa
ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri
(saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan
klausa-klausa yang panjang.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar