Sabtu, 15 Maret 2014

TEORI -TEORI TENTANG PENALARAN

TUGAS SOFTSKILL
BAHASA INDONESIA 2
UNIVERSITAS GUNADARMA

LAILA OKTAVIA
 (18211339)
3EA17
TEORI – TEORI TENTANG PENALARAN

PENALARAN
PENGERTIAN: Penalaran didefinisikan sebagai kegiatan, proses atau aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru berdasar pada beberapa pernyataan yang diketahui benar ataupun dianggap benar. Pernyataan yang diketahui benar ataupun dianggap benar itu biasanya disebut premis .
•JENIS PENALARAN:
1.  Induktif
Penalaran Induktif: Khusus - Umum
A.  Generalisasi , generalisasi  Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan umum. Contoh: Orang Jawa tidak suka berterus terang
B.  Analogi , Kesimpulan tentang kebenaran sesuatu ditarik berdasarkan pengamatan terhadap gejala yang memiliki kemiripan.
Contoh: Hawa nafsu adalah kuda tunggangan yang akan membawamu meraih ambisi, sementara agama adalah kendali untuk mengendalikan tungganganmu agar tidak liar, mementalkan, menyeret, dan menginjak- injak dirimu.
C.   Sebab-akibat , sebab-akibat Semua peristiwa harus ada penyebabnya, namun seringkali orang sampai pada kesimpulan yang salah karena proses penarikan kesimpulan tidak sah (karena sikap pribadi, takhayul, prasangka, pandangan politik) .
Contoh: Sebagian besar siswa mendapat nilai buruk karena pada waktu ulangan ada kucing hitam yang melintas di halaman.

2. Deduktif
Penalaran deduktif : Umum - Khusus Penalaran yang didasarkan atas prinsip, hukum, teori, atau putusan yang berlaku umum.
 Contoh: Semua makhluk akan mati. Manusia adalah makhluk. Karena itu, semua manusia akan mati.
A. Silogisme
- Deduksi menggunakan silogisme atau entinem sebagai alat penalarannya.
- Silogisme adalah proses yang menghubungkan 2 proposisi yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan.
- Silogisme :         1. premis mayor(dianggap benar)
                   2.  premis minor(peristiwa khusus)
                   3. kesimpulan
-  Beberapa ketentuan silogisme :
1.  Hanya terdiri dari tiga proposisi.
2.  Jika mengandung premis positif dan negatif maka kesimpulannya negatif.
Contoh: Semua mahasiswa PGSDtidak perlu menempuh mata kuliah BI Andi mahasiswa PGSD Jadi, Andi tidak perlu menempuh mata kuliah.
3. Dari dua premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.
 Contoh: Indonesia adalah negara yang tidak ramah. Amir adalah orang yang tidak ramah. Jadi, Amir adalah orang Indonesia.

KONSEP DAN SIMBOL DALAM PENALARAN
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

SYARAT – SYARAT KEBENARAN DALAM PENALARAN
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

PELATIHAN PENALARAN
Penalaran merupakan kemampuan berpikir atau keterampilan intelektual yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan secara langsung dan intensif. Adapun yang dimaksud dengan pelatihan penalaran adalah serangkaian tugas mengerjakan soal-soal atau problem-problem penalaran yang diakukan secara berulang-ulang, sehingga seseorang atau sekelompok orang menjadi lebih terampil di dalam menarik kesimpulan-kesimpulan menurut prinsip-prinsip penalaran.

SALAH NALAR
PENGERTIAN
 Salah nalar Kekeliruan dalam proses berpikir karena emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan.
Contoh: Menulis adalah keterampilan berbahasa yang paling sulit di antara keterampilan berbahasa yang lain.
Macam-macam salah nalar
1. Generalisasi yang terlalu luas. Semua anak yang jenius akan sukses dalam belajar. Semua pejabat pemerintah korup.
2. Kerancuan analogi. Negara adalah kapal berlayar menuju tanah harapan.
3. Kekeliruan kausalitas. Saya tidak bisa berenang karena saya bukan keturunan perenang.
4. Kesalahan relevansi. Saya memilih dia karena dia baik dengan saya.
5. Pembenaran. Semua juga begitu.
6. Kurang memahami persoalan. Pendekatan komunikatif adalah pembelajaran bahasa yang diarahkan pada bagaimana berbicara.
 7. Prestise seseorang. Hendaknya cermat dalam mengutip pendapat orang.


DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar