SAP I
PERILAKU KONSUMEN
PEMBAHASAN
1.
PERILAKU KONSUMEN
1.1
Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian
perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior
can be defined as the behavior that customer display in searching for,
purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas
they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen
untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan.
Selain
itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer
behavior may be defined as the decision process and physical activity
individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods
and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan
keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan
barang-barang dan jasa-jasa.
Menurut
Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various
facets of the decision of the decision process by which customers come to
purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk
membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. jd, Konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Bagaimana konsumen
mendapatkan kepuasan maksimal? Bagaimana mengetahui perilaku konsumen secara
keseluruhan? Berikut akan diberikan sedikit teori menurut ilmu ekonomi tentang
pertanyaan-pertanyaan di atas.
Pendekatan
Perilaku Konsumen
Pendekatan
untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu pendekatan marginal
utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve (ordinal). Berikut sedikit
penjelasan tentang pendekan-pendekatan tersebut.
1.2
Pemikiran yang benar tentang
perilaku konsumen
Para
pemasar harus mengetahui betul tentang perilaku para konsumennya Hal ini harus
diperhatikan para pemasar agar bisa mengetahui kebutuhan para konsumen sehingga
kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan baik .
Berikut
adalah pemikiran yang benar tentang perilaku konsumen :
a.
Konsumen Adalah Raja
Konsumen
adalah raja. Berbagai strategi dibuat untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya.
Produsen berlomba-lomba membuat rajanya puas dan loyal menggunakan produk
mereka. Promosi dan program-program yang menarik dibuat untuk memanjakannya.
Jumlah manusia yang ratusan juta, tentu saja mempunyai selera dan kondisi yang
berbeda-beda.
b.
Motivasi dan perilaku konsumen dapat
dimengerti melalui penelitian.
c. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui
kegiatan persuasif yang menghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang
berkuasa dan dengan maksud tertentu.
d. Bujukkan dan pengaruh konsumen
memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum,
etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
Bila
ke empat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Kami
memberikan contoh dari hasil pemikiran yang benar maupun yang salah mengenai
konsumen. Kami lebih jauh mendemonstrasikan bahwa penelitian konsumen, bila
ditanggapi dan ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang esensial untuk
strategi pemasaran yang baik dalam organisasi yang mencari laba maupun yang tidak
mencari laba. Akhirnya, penelitian juga berfungsi sebagai basis untuk
pendidikan dan perlindungan konsumen, dan melengkapi informasi yang penting
untuk keputusan kebijakkan umum.
1.3
Penelitian konsumen sebagai suatu
bidang yang dinamis
Pendekatan
dalam meneliti Perilaku Konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis. Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis. Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar